Penulis :
Sejak merebaknya virus covid-19 di Indonesia di akhir tahun 2019, didunia
Pendidikan khususnya, pelaksanaan system pembelajaran mengalami banyak
perubahan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu
kebijakan yang telah ditetapkan adalah kebijakan BDR, Belajar Dari Rumah.
Kebijakan ini memaksa para guru dan siswa di Indonesia untuk menyesuaikan
kegiatan belajar yang biasanya dilakukan di dalam kelas dan kini dilakukan pada
dunia maya atau kelas virtual (Online). Pada awalnya, guru dan siswa mengalami
berbagai kesulitan dan kendala terkait media dan alat dalam melaksanakan
pembelajaran pada kelas virtual ini. Salah satu kendala yang sering dihadapi
adalah keterbatasan alat seperti kepemilikan handphone/ smartphone yang banyak
sekali tidak memiliki alat tersebut. Selain itu, permasalahan ke dua adalah setelah
orang tua mereka mengusahakan untuk memiliki handphone/ smartphone untuk
belajar, kuota internet menjadi permasalahan selanjutnya ketika peserta didik
mengikuti kelas virtual ini. Disamping kedua masalah tersebut yang dihadapi
oleh siswa, guru juga memiliki permasalahan utama dalam melakukan pembelajaran
maya atau kelas virtual. Salah satu yang dihadapi adalah platform yang akan
digunakan dalam pembelajaran maya ini. Tidak sedikit guru yang berusaha dan mencari
platform terbaik untuk menyampaikan materi belajar didalam kelas virtual ini.
Sehingga dari permasalahan guru dan perserta didik ini menjadi permasalahan
yang sering terjadi dibeberapa daerah seperti DKI Jakarta perlu diberikan jalan
keluar agar proses kegiatan belajar didalam kelas virtual dapat berjalan dengan
baik.
Diawal masa pandemi pada bulan Maret 2020, beberapa platform memberikan banyak manfaat agar kelas virtual dan pembelajaran online dapat berjalan dengan baik. Platform tersebut merupakan salah satu jenis LMS (Learning Management System). LMS merupakan suatu wadah bagi guru dimana didalam LMS tersebut guru dapat memberikan materi, penugasan, bahkan dapat membuat kelas virtual dengan melakukan tatap muka walaupun hanya melalui video converence dengan siswa. LMS ini memiliki peran penting untuk guru sebagai media untuk menggantikan kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Adapun LMS yang sering digunakan pada kelas virtual adalah google classroom, shoology, Edmodo, Moodle dan lain sebagainya. Google classroom menjadi salah satu yang terfavorit bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas virtual. Selain itu, moodle juga menjadi platform ke dua yang digunakan dalam kelas maya karena memiliki fitur-fitur yang lengkap yang dapat digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar secara tatap maya. Dua platform ini, yaitu google classroom dan moodle menjadi platform terbaik dalam kegiatan belajar secara virtual.
Banyak failitias yang ditawarkan oleh google classroom dan moodle sebagai
sarana pembelajaran virtual ini. Yang pertama yang akan dibahas adalah google
classroom. Google Classroom (GCR) merupakan suatu LMS yang menyediakan tempat
untuk berinteraksi, berdiskusi, dan bekerja bersama antara guru dan siswa dalam
system online. Sebagai salah satu LMS, GC banyak memberikan kemudahan untuk
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Peserta didik dapat mengumpulkan tugas
dan hasil belajar mereka yang terhubung langsung dengan google drive. Seperti
layaknya perserta didik, guru juga dengan mudah menentukan batas waktu
pengumpulan tugas, memantau BDR, meriview dan memberikan tanggapan atau
feedback dari laporan BDR peserta didik. Keunggulan dari GCR ini adalah guru
dapat menggunakan GCR ini tanpa dikenakan biaya dan penggunaan fitur-fiturnya
sangat simple dan mudah. Selain itu, system dari GCR terintegrasi dengan google
drive, gmail, youtube, documents, slides, dan aplikasi google lainnya sehingga
memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Kemudian, didalam GCR ini, guru
dapat dan mudah dalam membuat quiz dan semacamnya yang digunakan sebagai alat
untuk mengukur kemampuan siswa setelah proses dalam memberikan materi selesai.
Hal-hal tersebutlah yang membuat GCR ini dilirik dan digunakan oleh banyak guru
di DKI Jakarta ini.
LMS kedua yang juga banyak dilirik oleh banyak guru adalah moodle. Moodle
merupakan salah satu platform jejaring social untuk e-learning seperti yang
lainnya. Moodle adalah aplikasi berbasis web untuk kegiatan belajar online.
Baik guru dan siswa berinteraksi dalam platform kelas digital berbasis
e-learning. Dengan Moodle kita bisa membuat materi pembelajaran, angket, diary,
dll. Moodle banyak digunakan di tingkat universitas untuk menyederhanakan
sistem pembelajaran. Namun kini Moodle mulai
merambah ke jenjang pendidikan yang lebih rendah seperti SMP dan SMA. Fitur-fitur
Moodle juga sangat lengkap dan cocok untuk digunakan di ruang kelas saat
ini. Guru dan siswa dapat berdiskusi
menggunakan forum yang tersedia dalam survei dan kuis Moodle. Tapi jangan khawatir, saat ini ada banyak
pilihan hosting yang tersedia untuk menginstal Moodle. Anda juga dapat memilih gratis atau berbayar.
Sebagai langkah awal, guru dapat menggunakan Free Hosting untuk mempelajari
tentang Moodle dan fungsinya. guru dapat
menemukan informasi lebih lanjut tentang tutorial Moodle untuk pemula dan
pengguna tingkat lanjut di forum Moodle di Internet. Ada banyak Guru Moodle yang siap membantu
jika Anda mengalami kesulitan.
Di SMA Negeri 92, kedua aplikasi tersebut menjadi aplikasi utama sebagai
LMS. Google classroom yang menjadi aplikasi LMS utama dengan segala fasilitas
dan kemudahannya sehingga guru menginginkan menggunakan LMS secara simple dan
mudah menjadikan GCR sebagai media untuk pembelajaran online. Selain itu, guru
yang memiliki kemampuan IT yang mumpuni, moodle adalah sebagai jawaban untuk
mereka (guru) dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran karena moodle memiliki
fasilitas yang lengkap, kompleks, dan sangat rinci dalam memantu kegiatan
belajar peserta didik.