Penulis :
oleh Ahmad Djuman KurniawanProses menuju demokratisasi memang
bukanlah perkara yang mudah dilaksanakan. Ada proses pengembalian hak-hak
rakyat dari pemerintahan otoriter ke pemerintahan demokrasi yang perlu dilalui.
Dan proses ini meliputi banyak aspek, seperti kegiatan politik, kebudayaan,
ekonomi dan lain sebagainya.
Untuk mengawalinya, demokratisasi biasanya
dimulai dengan adanya kebebasan dalam berbagai kegiatan. Kebebasan ini mencakup
bebas berpendapat, dan keberagaman yang
makin berkembang
Pada era reformasi kehidupan bermasyarakat, cukup
memprihatinkan dengan terjadinya perubahan emosi,sikap,tingkah laku, opini,dan
motivasi masyarakat, merupakan cerminan menipisnya secara signifikan terhadap
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai nilai Pancasila.Dampak
demokratisasi dan tidak disadari memunculkan sikap individualistis yang sangat
jauh berbeda dengan nilai nilai Pancasila yang lebih mementingkan keseimbangan,
kerjasama,saling menghormati, kesamaan, dan kesederajatan dalam hubungan
manusia dengan manusia.
Demokrasi dalam pendidikan adalah pengakuan terhadap
individu peserta didik,
sesuai dengan harkat dan martabat peserta didik itu sendiri, karena
demokrasi adalah alami dan manusiawi.
Ini berarti bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus mengakui dan menghargai kemampuan dan
karakteristik individu peserta didik. Tidak ada unsur paksaan atau mencetak
siswa yang tidak sesuai dengan
harkatnya.
Sekolah
Sebagai Tempat Pembelajaran dimana siswa
mempelajari berbagai hal yang bermanfaat bagi siswa sebagai bekal di masyarakat
kelak khususnya di SMAN 92 Jakarta. Misalnya melalui pelajaran PPKn, Sejarah,
geografi, sosiologi,lagu lagu nasional dan juga melalui pelaksanaan upacara
bendera setiap hari senin,atau hari hari besar. Dari Pelajaran tersebut,
diharapkan akan mempertebal rasa nasionalisme
Sekolah
Juga sebagai tempat menumbuh kembangkan nilai nilai demokrasi melalui Pelajaran
PPKn yakni, belajar Kejujuran, gotong royong, tenggang rasa, saling menghargai,
kedisiplinan, kearifan dan ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk dapat secara
harfiah dan dinamis dalam masyarakat, berbangsa, dan negara.
Nilai Demokrasi yakni musyawarah adalah suatu nilai
yang menunjukan sikap demokrasi sebagai wujud kebersamann dalam memutuskan
suatu keputusan seperti yang dicantumkan dalam sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Rasa
Kebersamaan juga selalu dilakukan dalam kegiatan kegiatan di SMAN 92 jakarta,untuk
memperkuat nilai nilai Demokrasi dalam kegiatan sekolah di SMAN 92 jakarta Sama halnya dengan musyawarah , rasa
solidaritas juga selalu diterapkan dalam setiap kegiatan untuk mempersatukan
setiap anggota yang berbeda-beda dalam segi agama, budaya, dan bahasa agar bisa
selalu berjalan bersama dalam setiap kegiatan apapun untuk mempererat setiap
siswa di SMA Negeri 92 Jakarta.
Pada prinsipnya nilai keadilan akan
menghasilkan nilai dari keselarasan dan keseimbangan diantara semua pihak untuk
menikmati kesempatan berperan atau fasilitas yang menjadi haknya. Rasa
Kebersamann pada umumnya muncul dari
sanubari apabila justru dirasa ada
sesuatu yang kurang pada tempatnya. Hal itu yang harus dilakukan oleh siswa SMA Negeri 92 Jakarta di dalam setiap melakukan
kegiatan apapun.
Penanaman karakter Toleransi merupakan sikap
yang tertaman dalam kehidupan masyarakat indoneseia, seperti halnya yang
dilakukan di SMAN 92 Jakarta sikap saling menghormati dan menghargai antar
kelompok siswa maupun individu hal ini dapat terlihat dalam setiap kegiatan di
SMAN 92 Jakarta. Sikap toleransi ini dapat diwujudkan dengan tujuan untuk
menghindari terjadinya diskriminasi terhadap kelompok atau golongan yang
berbeda di sekolah . toleransi mencangkup banyak hal, salah satunya toleransi
beragama dengan tujuan menghormati dan menghargai agama lain. Sikap toleransi
yang dicerminkan dalam kegiatan SMA
Negeri 92 Jakarta berorientasi untuk
memberikan penanaman karakter saling Menghargai antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras
dan antar golongan.
Faktor Pendorong penanaman nilai demokrasi dalam
kegiatan siswa di SMA Negeri 92 Jakarta merupakan suatu hal yang perlu dikembangkan
secara efektif, dalam pelaksanaannya ,penanaman nilai demokrasi dalam kegiatan di SMAN 92 Jakarta, bisa memulainya dengan
cara menampilkan beberapa prinsip di terapkan dalam kehidupan sehari –hari,
yaitu:
1). membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara-cara
yang demokratis;
2).
selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah;
3).
selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, bangsa, dan negara bahkan diri sendiri;
4).menuntut
hak setelah melaksanakan kewajiban;
5).menggunakan
kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
6).menghormati
hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
7).
membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun
Kata demokrasi berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan
sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini
kemudian diserap menjadi salah satu kosa kata dalam bahasa Inggris yaitu democracy. Konsep demokrasi menjadi sebuah
kata kunci dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi
wajar sebab demokrasi saat ini
disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
Dalam pandangan Abraham Lincoln,
demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Artinya, rakyat dengan serta merta mempunyai kebebasan untuk melakukan
semua aktivitas kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari
pihak mana pun, karena pada hakikatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk
kepentingan bersama. Dengan demikian, sebagai
sebuah konsep politik, demokrasi adalah
landasan dalam menata sistem pemerintahan negara yang terus berproses ke arah
yang lebih baik. Dalam proses
tersebut, rakyat diberi peran penting dalam menentukan atau memutuskan berbagai
hal
yang menyangkut kehidupan bersama
sebagai sebuah bangsa dan negara.
Sebagai Tempat belajar
dan Menumbuhkan kembangkan nilai Demokrasi bagi siswa
SMAN 92 ada 4 jalur.
1). Melalui Intrakurikuler dan ko kurikuler
.Kegiatan Pembelajaran, yakni melalui PPKn dan
Mapel lain dengan menekankan pendidikan karakter, dan penugasan yang
terkait dengan
mata pelajaran:
2) Melalui
ekstrakurikuler : Kegiatan Pramuka, Paskibra, PMR, Kerohanian dan lainya:
3). Melalui Pembiasaan dan Pengembangan
budaya sekolah yang berpancasila: Upacara, 5 S
( Senyum sapa,salam, santun,, sopan, dan berucap maaf jika melakukan
kesalahan )
4). Pergaulan siswa atau peer group,
termasuk hiden group atau kelompok tersembunyi yang
mempunyai
tujuan tertentu.
Melalui
Pelajaran Menekankan Pendidikan karakter, Khusunya PPKn dapat memupuk jiwa
patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, rasa kesetiakawanan
social . Mengajarkan nilai nilai demokratis dalam kehidupan sehari hari
.Sehingga para siswa mendapatkan ilmu berdemokrasi dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini yang bisa diterapkan dalam setiap kegiatan tentang nilai- nilai
demokrasi di dalam sekolah.
Melalui Ekstrakurikuler
penanaman nilai demokrasi dalam kegiatan di SMAN 92 Jakarta
yang kedua adalah kerja sama dengan
ekstrakulikuler lain, rasa kekeluargaan dan kerja sama terjalin antara OSIS
dengan ekstrakulikuler lain yang di miliki oleh SMAN 92 Jakarta . Sehingga di
setiap kegiatan yang dilakukan dengan
ekstrakulikuler lain selalu berjalan dengan baik. Rasa Kebersamaan yang
terjalin di lingkungan SMAN 92 Jakarta
membuat sering bekerja sama
melakukan kegiatan secara bekerja sama, hal ini menciptakan nilai demokrasi
yaitu toleransi dan gotong royong.
Melalui Pembiasaan dan Pengembangan budaya sekolah
yang berpancasila: Upacara, 5 S
( Senyum sapa,salam, santun,, sopan, dan
berucap maaf jika melakukan kesalahan ) dapat
menumbuhkan sopan santun, Menumbuhkan rasa senang bergaul,
berbicara, dan bekerja sama
dengan
orang lain yang merupakan bentuk karakter bersahabat dan berkomunikasi.
Melalui Pergaulan siswa atau peer group, termasuk hiden group atau kelompok tersembunyi yang mempunyai tujuan tertentu Siswa dapat mengembangkan bakat bakat berdemokrasi melalui mengutarakan pendapat pendapat mengenai demokrasi, ataupun kegiatan kegiatan positif lainya baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah.
Dengan demikian, demokrasi
di SMAN 92 Jakarta berarti perilaku
saling menghargai, saling menghormati, toleransi terhadap pihak lain termasuk
pengendalian diri dan tidak egois. Dalam proses pendidikan, semua pihak yang terkait menyadari akan a
saling menghargai tersebut, yaitu
antara guru dengan guru, antara guru dengan siswa dan antara guru dengan pihak- pihak anggota masyarakat termasuk orang tua dan lain-lain. Ini berarti bahwa dalam semangat
demokrasi seorang harus tunduk kepada keputusan bersama
atau kesepakatan bersama.