05 Feb 2020

SEKOLAH SEBAGAI TEMPAT PEMBELAJARAN BERDEMOKRASI DI SMAN 92 JAKARTA

Penulis :

oleh Ahmad Djuman Kurniawan

Proses menuju demokratisasi memang bukanlah perkara yang mudah dilaksanakan. Ada proses pengembalian hak-hak rakyat dari pemerintahan otoriter ke pemerintahan demokrasi yang perlu dilalui. Dan proses ini meliputi banyak aspek, seperti kegiatan politik, kebudayaan, ekonomi dan lain sebagainya.

Untuk mengawalinya, demokratisasi biasanya dimulai dengan adanya kebebasan dalam berbagai kegiatan. Kebebasan ini mencakup bebas berpendapat, dan keberagaman  yang makin berkembang 

Pada era reformasi kehidupan bermasyarakat, cukup memprihatinkan dengan terjadinya perubahan emosi,sikap,tingkah laku, opini,dan motivasi masyarakat, merupakan cerminan menipisnya secara signifikan terhadap pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai nilai Pancasila.Dampak demokratisasi dan tidak disadari memunculkan sikap individualistis yang sangat jauh berbeda dengan nilai nilai Pancasila yang lebih mementingkan keseimbangan, kerjasama,saling menghormati, kesamaan, dan kesederajatan dalam hubungan manusia dengan manusia.

Demokrasi dalam  pendidikan adalah pengakuan terhadap individu peserta didik, sesuai dengan harkat dan martabat peserta didik itu sendiri, karena demokrasi adalah alami dan manusiawi. Ini berarti bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus mengakui dan menghargai kemampuan dan karakteristik individu peserta didik. Tidak ada unsur paksaan atau mencetak siswa yang tidak sesuai dengan harkatnya.

Sekolah Sebagai  Tempat Pembelajaran dimana siswa mempelajari berbagai hal yang bermanfaat bagi siswa sebagai bekal di masyarakat kelak khususnya di SMAN 92 Jakarta. Misalnya melalui pelajaran PPKn, Sejarah, geografi, sosiologi,lagu lagu nasional dan juga melalui pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin,atau hari hari besar. Dari Pelajaran tersebut, diharapkan akan mempertebal rasa nasionalisme

Sekolah Juga sebagai tempat menumbuh kembangkan nilai nilai demokrasi melalui Pelajaran PPKn yakni, belajar Kejujuran, gotong royong, tenggang rasa, saling menghargai, kedisiplinan, kearifan dan ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk dapat secara harfiah dan dinamis dalam masyarakat, berbangsa, dan negara.

Nilai  Demokrasi yakni musyawarah adalah suatu nilai yang menunjukan sikap demokrasi sebagai wujud kebersamann dalam memutuskan suatu keputusan seperti yang dicantumkan dalam sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Rasa Kebersamaan juga selalu dilakukan dalam kegiatan kegiatan di SMAN 92 jakarta,untuk memperkuat nilai nilai Demokrasi dalam kegiatan sekolah di SMAN 92 jakarta Sama halnya dengan musyawarah , rasa solidaritas juga selalu diterapkan dalam setiap kegiatan untuk mempersatukan setiap anggota yang berbeda-beda dalam segi agama, budaya, dan bahasa agar bisa selalu berjalan bersama dalam setiap kegiatan apapun untuk mempererat setiap siswa di SMA Negeri 92 Jakarta.

 

 

 

 

Pada prinsipnya nilai keadilan akan menghasilkan nilai dari keselarasan dan keseimbangan diantara semua pihak untuk menikmati kesempatan berperan atau fasilitas yang menjadi haknya. Rasa Kebersamann  pada umumnya muncul dari sanubari  apabila justru dirasa ada sesuatu yang kurang pada tempatnya. Hal itu yang harus dilakukan oleh  siswa SMA Negeri 92 Jakarta di dalam setiap melakukan kegiatan apapun.

Penanaman karakter Toleransi merupakan sikap yang tertaman dalam kehidupan masyarakat indoneseia, seperti halnya yang dilakukan di SMAN 92 Jakarta sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok siswa maupun individu hal ini dapat terlihat dalam setiap kegiatan di SMAN 92 Jakarta. Sikap toleransi ini dapat diwujudkan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya diskriminasi terhadap kelompok atau golongan yang berbeda di sekolah . toleransi mencangkup banyak hal, salah satunya toleransi beragama dengan tujuan menghormati dan menghargai agama lain. Sikap toleransi yang dicerminkan dalam kegiatan  SMA Negeri 92 Jakarta  berorientasi untuk memberikan penanaman karakter saling Menghargai  antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan.

          Faktor Pendorong penanaman nilai demokrasi dalam kegiatan  siswa di SMA Negeri 92 Jakarta  merupakan suatu hal yang perlu dikembangkan secara efektif, dalam pelaksanaannya ,penanaman nilai demokrasi dalam kegiatan  di SMAN 92 Jakarta, bisa memulainya dengan cara menampilkan beberapa prinsip di terapkan dalam kehidupan sehari –hari, yaitu:  

1). membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis;

2). selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah;

3). selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada Tuhan Yang Maha  Esa, masyarakat, bangsa, dan negara bahkan diri sendiri;

4).menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;

5).menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;

6).menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;

7). membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun

 

Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah satu kosa kata dalam bahasa Inggris yaitu democracy. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

 

 

Dalam   pandangan   Abraham   Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat dengan serta merta mempunyai kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun, karena pada hakikatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk kepentingan bersama. Dengan demikian, sebagai sebuah konsep politik, demokrasi adalah landasan dalam menata sistem pemerintahan negara yang terus berproses ke arah yang lebih baik. Dalam proses tersebut, rakyat diberi peran penting dalam menentukan atau memutuskan berbagai  hal yang menyangkut kehidupan bersama sebagai sebuah bangsa dan negara.

Sebagai Tempat belajar dan Menumbuhkan kembangkan nilai Demokrasi bagi siswa

SMAN 92 ada 4 jalur.

1). Melalui Intrakurikuler dan ko kurikuler .Kegiatan Pembelajaran, yakni melalui PPKn dan

     Mapel lain dengan menekankan pendidikan karakter, dan penugasan yang terkait dengan

      mata pelajaran:

2)   Melalui ekstrakurikuler : Kegiatan Pramuka, Paskibra, PMR, Kerohanian dan lainya:

3). Melalui Pembiasaan dan Pengembangan budaya sekolah yang berpancasila: Upacara, 5 S

     ( Senyum sapa,salam, santun,, sopan, dan berucap maaf jika melakukan kesalahan )

4). Pergaulan siswa atau peer group, termasuk hiden group atau kelompok tersembunyi yang

      mempunyai tujuan tertentu.

Melalui Pelajaran Menekankan Pendidikan karakter, Khusunya PPKn dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, rasa kesetiakawanan social . Mengajarkan nilai nilai demokratis dalam kehidupan sehari hari .Sehingga para siswa mendapatkan ilmu berdemokrasi dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini yang bisa diterapkan dalam setiap kegiatan tentang nilai- nilai demokrasi di dalam sekolah.

        Melalui Ekstrakurikuler  penanaman nilai demokrasi dalam kegiatan di SMAN 92 Jakarta  yang kedua adalah kerja sama dengan ekstrakulikuler lain, rasa kekeluargaan dan kerja sama terjalin antara OSIS dengan ekstrakulikuler lain yang di miliki oleh SMAN 92 Jakarta . Sehingga di setiap kegiatan yang dilakukan  dengan ekstrakulikuler lain selalu berjalan dengan baik. Rasa Kebersamaan yang terjalin di lingkungan SMAN 92 Jakarta  membuat  sering bekerja sama melakukan kegiatan secara bekerja sama, hal ini menciptakan nilai demokrasi yaitu toleransi dan gotong royong.

Melalui Pembiasaan dan Pengembangan budaya sekolah yang berpancasila: Upacara, 5 S

( Senyum sapa,salam, santun,, sopan, dan berucap maaf jika melakukan kesalahan ) dapat

menumbuhkan sopan santun, Menumbuhkan rasa senang bergaul, berbicara, dan bekerja sama

dengan orang lain yang merupakan bentuk karakter bersahabat dan berkomunikasi.

  

                  Melalui Pergaulan siswa atau peer group, termasuk hiden group atau kelompok tersembunyi yang  mempunyai tujuan tertentu Siswa dapat mengembangkan bakat bakat berdemokrasi melalui mengutarakan pendapat pendapat mengenai demokrasi, ataupun kegiatan kegiatan positif lainya baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah.

            Dengan demikian, demokrasi di SMAN 92 Jakarta  berarti perilaku saling menghargai, saling menghormati, toleransi terhadap pihak lain termasuk pengendalian diri dan tidak egois. Dalam proses pendidikan, semua pihak yang terkait menyadari akan a saling menghargai tersebut, yaitu antara guru dengan guru, antara guru dengan siswa dan antara guru dengan pihak- pihak anggota masyarakat termasuk orang tua dan lain-lain. Ini berarti bahwa dalam semangat demokrasi seorang harus tunduk kepada keputusan bersama atau kesepakatan bersama.

                               

 

               

 




⏸️ Mars Sekolah